Thursday, August 27, 2015

Zaman-Zaman Keriangan (Warna Sari Kehidupan)



Aku tulis sajak ini pada tahun 1999...
Masuk majalah sekolah waktu itu.
Aku memang minat sajak ini, sebab ia menjelaskan peringkat kehidupan kita sebagai manusia. Terimalah Zaman-Zaman Keriangan (Warna Sari Kehidupan) ;)

Zaman-Zaman Keriangan (Warna Sari Kehidupan)

Tanah lapang di belakang rumah
Pernah jadi arena rakan sepermainan
Bermain guli dan tikam selipar
Diseri tempik sorak, derai tawa
Sesekali menangis guli pecah
Lebihnya suka orang lain kalah
Zaman yang penuh keriangan
Suatu waktu anak-anak hingusan.

Petang-petang begini
Siap sudah ketul-ketul batu
Kayu bercabang terselit kemas
Antara seluar getah dan punggung berisi
Tempatnya di hutan tebal menjejak
Jauh tidak dari tanah lapang
Jenis apakah bertuah ini kali?
Zaman yang penuh keriangan
Suatu waktu hendak akil baligh.

Di bangku kayu di bawah pohon sena
Duduk-duduk merpati dua sejoli
Beg, buku-buku dan alat tulis tumpang sekaki
Tunggu dulu nanti ulang kaji
Kerana ini masa untuk bermadah
Ini masa untuk pantun seloka
Zaman yang penuh keriangan
Suatu waktu sudah masuk remaja.

Sabtu pagi yang tenang dan damai
Hari terindah alam dewasa
Mengekal bahagia menguji hati
Tika saat-saat mendatang
Perasaan tiada terbayangkan
Bila mendengar tangisan pertama
Kini sudah bergelar ayah
Kini sudah bergelar ibu
Zaman yang penuh keriangan
Suatu waktu sudah berumahtangga.

Zaman-zaman keriangan
Yang tetap diingati sememangnya
Mengajar erti masa kerinduan
Di kala sepi begini; permata hati di perantauan
Saat diri dimamah usia
Mampukah diulang lagi?

Zaman-zaman keriangan
Warna sari kehidupan
Hadirnya hanya sekali.

Indera A.N. 1999

0 comments:

Post a Comment